Mengapa saya menyebutnya 'friend in a
coma'?
Dulu kami berteman cukup dekat, saling bertukar
cerita dan melakukan banyak hal yang menyenangkan, dan jujur aja saya banyak
belajar dari dia, semoga saja sebaliknya.
tapi seiring dengan berjalannya waktu hubungan
kami menjadi jauh, entah karena kami masing-masing sudah punya pacar waktu itu
atau sudah punya kesibukan masing-masing, entahlah. tapi yang pasti saya selalu
menganggap dia teman baik.
Menurut saya, pertemanan kami berada pada kondisi
‘koma’, tapi tidak ‘mati’, maksudnya gini, walaupun udah jarang ketemu dan ga pernah menghubungi satu sama lain, tapi ketika bertemu kita selalu seru,
seolah-olah punya dunia sendiri, cerita tentang kehidupan masing-masing selama
ini dan sebagainya. Makanya saya selalu menganggap dia adalah teman baik saya.
Dan kenapa
saya menceritakan soal ‘friend in a coma’?
Jadi, beberapa waktu lalu saya lagi iseng2 liat
database angkatan S1 saya, saya mau nyari NIM yang sama dengan NIM S2 saya
sekarang, dan kamu tahu? Ya, NIM nya ‘friend in a coma’ sama dengan NIM S2 saya!,
dalam hati saya bertanya “apakabar ya tuh anak?” tapi hanya sebatas pertanyaan
dalam hati dan pertanyaan itu berlalu begitu saja. Oke, dan beberapa hari
kemudian sambil ngerjain tugas saya buka email pengen liat ada berita apa di milis
angkatan. Dan kamu tahu? Ternyata ada undangan pernikahan, Ya! undangan dari ‘friend
in a coma’!, trus saya jadi inget, emang waktu terakhir ketemu dia bilang sama
saya akan menikah dalam waktu dekat, saya turut berbahagia dan saya janji untuk
dateng ke pernikahannya.
Waktu berjalan begitu cepat sodara sodari! Rasa-rasanya
baru kemarin saya bercerita ke dia siapa kecengan saya, rasanya baru kemarin
dia bilang lagi sedih karena kecengannya jadian sama cewe lain, rasanya baru
kemarin dia menertawai vespa saya yang mogok. Hahaha
Buat ‘friend in a coma”, semoga persiapan
pernikahan nya dilancarkan, semoga pernikahannya menjadi ibadah yang berkah,
semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warohmah, dan semoga berbahagia
selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar